Mengapa luka tergores kertas terasa lebih sakit dari tersayat pisau?
Sebenarnya, luka kecil yang seringkali diremehkan itu justru sebaliknya
-- lebih parah dari yang dibayangkan.
Menurut penelitian para ilmuwan Scientific American seperti dibeberkan di News.com.au edisi akhir Janurari lalu, luka tergores kertas itu sebenarnya bukan hanya sobekan kecil seperti yang terlihat. Tetapi luka bergerigi yang memotong tepat melalui kumpulan sel-sel saraf yang paling sensitif.
"Luka tergores kertas tak sesederhana itu. Tepi lembaran benda tipis itu memang tampak halus, tetapi sebenarnya bergerigi," ucap Ferris Jabr dari Scientific American.
Menurut penelitian para ilmuwan Scientific American seperti dibeberkan di News.com.au edisi akhir Janurari lalu, luka tergores kertas itu sebenarnya bukan hanya sobekan kecil seperti yang terlihat. Tetapi luka bergerigi yang memotong tepat melalui kumpulan sel-sel saraf yang paling sensitif.
"Luka tergores kertas tak sesederhana itu. Tepi lembaran benda tipis itu memang tampak halus, tetapi sebenarnya bergerigi," ucap Ferris Jabr dari Scientific American.
"Potongan kertas yang menggores kulit itu
lebih seperti gergaji kecil daripada pisau. Meski tak terlihat
mengerikan, kertas meninggalkan partikel kimia, bisa membuat iritasi
luka yang ditimbulkan," tambah Jabr.
Jabr mengungkap, karena tak ada banyak darah mengalir saat tergores kertas. Orang juga cenderung tak memperdulikannya.
"Karena lukanya dangkal, mereka tidak berdarah atau cepat membeku. Tapi merusak jaringan kulit dan sel saraf neuron," jelas dia.
"Setiap kali kita bergerak, maka luka tersebut akan terbuka dan mengganggu syaraf neuron yang terluka itu," beber Jabr.
Atas dasar itu. tak ada salahnya menggunakan plester penutup agar
luka goresan tak terbuka dan tak menimbulkan rasa sakit serta mencegah
infeksi. Setuju?
Taken from:
global.liputan6.com
wow
BalasHapusNice info
BalasHapusitu sakit banget :D
BalasHapus