Cara Menjauhi
Sifat Takabur (sombong)
Takabur
adalah merasa diri lebih baik seraya merendahkan orang lain. Perasaan ini
muncul dari kesalahan menilai diri sendiri, seolah-olah dirinya lebih mulia,
lebih terhormat, dan lebih pandai dalam segala hal dibandingkan orang lain.
Sebagai
umat Islam yang beriman kita harus berusaha menjauhi sifat takabur agar tidak
tertanam dalam hati kita. Berikut ini beberapa cara menjauhi sifat takabur.
1. Mendekatkan
diri kepada Allah SWT
Seseorang
yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT akan dapat membersihkan hati
dari sifat-sifat negatif, seperti takabur, riya, munafik, dan pendusta.
2. Menyadari
akibat yang ditimbulkan dari takabur
Orang
yang takabur banyak menimbulkan dampak negatif bagi dirinya ataupun orang lain.
Selain itu, Allah SWT juga akan membencinya dan membuatnya terhalang masuk
surga. Oleh karena itu, dengan menyadari dampak negatif tersebut kita akan
selalu berusaha menjaga hati supaya tidak berbuat takabur kepada siapapun.
3. Menjauhi perbuatan
sia-sia atau maksiat
Perbuatan
maksiat akan menyebabkan seseorang jauh dari rahmat Allah SWT. Oleh karena itu,
hatinya akan mudah dijangkiti penyakit seperti takabur.
4. Memperbanyak
ibadah
Seseorang
yang sering melakukan ibadah akan mendapat perlindungan dari Allah SWT sehingga
dirinya akan terhindar dari sifat takabur (sombong).
5. Mencontoh
kepribadian Rasulullah SAW
Seseorang
yang memahami seluruh perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, ia akan berusaha
mencontoh kepribadian beliau. Diantaranya yaitu berperilaku mulia dan tidak
pernah sombong.
6. Menyadari
kekurangan diri
Orang
islam yang beriman tentu menyadari akan kekurangannya sendiri, dia tidak
mengoreksi orang lain justru menunjukkan kelebihan yang dimiliki orang lain.
Menutupi kekurangannya karena yang paling sempurna itu hanyalah Allah SWT.
7. Mensyukuri
nikmat Allah SWT
Jika
kita senantiasa mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT maka akan terhindar
dari sifat takabur karena kita sadar bahwa semua kelebihan dan kekurangan yang
kitamiliki bukanlah untuk dipamerkan, melainkan sebagai mediator (sarana) untuk
beribadah kepada Allah SWT sebagai bekal di akhirat kelak.
Dengan
menjauhi sifat takabur tersebut insya Allah kita akan terhindar dari dampak
negatif yang ditimbulkannya.
Taken from :
Buku Pendidikan Agama Islam
kelas 9, penyusun: Ika Setyani, Dica Lanita Affinoxy, Ismunajab (Jakarta :
Swadaya Murni)
ndek buku ada mbak.
BalasHapus